Arena Jatim – Pihak Kepolisian berhasil menangkap seorang pria berinisial HE (49) yang diduga melakukan aksi perusakan kaca depan bus Transjakarta. Insiden tersebut terjadi pada Rabu (13/11) pagi sekitar pukul 07.25 WIB di kawasan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Penangkapan terhadap HE dilakukan oleh Polsek Jagakarsa pada Jumat (15/11) siang, sekitar pukul 12.25 WIB.
Kapolsek Jagakarsa, AKP Iwan Gunawan, mengonfirmasi penangkapan tersebut dalam keterangan persnya. “Telah diamankan seorang laki-laki yang diduga melakukan perusakan kaca depan bus Transjakarta,” ungkap Iwan. Kasus ini berawal dari adanya keributan kecil antara pengemudi bus Transjakarta dan pelaku HE sebelum terjadinya perusakan. Insiden terjadi pada bus Transjakarta dengan nomor polisi B 7597 TGC yang melayani rute D21 dan berwarna oranye.
Menurut keterangan yang diberikan oleh AKP Iwan Gunawan, sebelum aksi perusakan terjadi, HE sempat terlibat cekcok dengan pengemudi bus. “Pengemudi bus Transjakarta sempat cekcok dengan pelaku HE karena motor yang dikendarai pelaku dipepet oleh bus,” jelas Iwan. Setelah perselisihan tersebut, pelaku merasa tidak terima dan mengambil tindakan yang berujung pada perusakan kaca depan bus.
Setelah kejadian, pengemudi bus segera melaporkan insiden tersebut ke Polsek Jagakarsa. Mendengar laporan tersebut, pihak Kepolisian langsung melakukan penyelidikan di lokasi kejadian dan sekitarnya. Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi berhasil mengidentifikasi dan mengamankan pelaku pada Jumat siang. “Setelah dilakukan penyelidikan, kami berhasil mengamankan pelaku pelemparan kaca depan bus Transjakarta yang videonya viral di media sosial,” ujar Iwan.
Aksi perusakan ini sempat terekam kamera dan video tersebut beredar luas di media sosial, terutama melalui akun Instagram @lentengagungterkini. Dalam video yang viral tersebut, terlihat bus Transjakarta tengah melaju di jalur yang seharusnya, namun kemudian didahului oleh seorang pengendara motor yang diketahui adalah HE. Pengendara motor tersebut kemudian menghentikan kendaraannya di depan bus, lalu turun dengan membawa sebuah batu besar.
Dalam video tersebut, HE terlihat melemparkan batu dengan keras ke arah kaca depan bus. Meski batu tersebut tidak membuat kaca pecah berantakan, namun meninggalkan bekas retakan yang cukup besar. Setelah melakukan aksinya, HE kemudian bergegas meninggalkan lokasi kejadian dan melarikan diri ke arah Jalan Moch. Kahfi II, Jagakarsa.
Atas insiden ini, pihak Transjakarta mengalami kerugian material yang cukup signifikan. Kerugian akibat kerusakan kaca depan bus ditaksir mencapai sekitar Rp13 juta. Hal ini tentu berdampak pada operasional bus, mengingat kerusakan kaca depan merupakan bagian penting untuk keselamatan dan kenyamanan penumpang. Berdasarkan laporan polisi yang terdaftar dengan nomor: LP/B/321/XI/2024/Polsek Jagakarsa/Polres Metro Jaksel/ Polda Metro Jaya, kasus ini ditangani secara serius oleh pihak Kepolisian.
Penangkapan HE diharapkan dapat memberikan efek jera bagi masyarakat agar tidak melakukan tindakan kekerasan yang dapat merugikan fasilitas umum. Kejadian seperti ini menjadi perhatian serius karena bus Transjakarta merupakan salah satu sarana transportasi publik yang banyak digunakan oleh masyarakat di Jakarta. Keamanan dan kenyamanan penumpang menjadi prioritas utama, sehingga tindakan perusakan seperti ini harus ditindak tegas.
Saat ini, pihak Kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap HE untuk mengetahui motif di balik tindakan nekatnya tersebut. Polisi juga terus mengumpulkan bukti-bukti tambahan dan mendalami kejadian ini agar proses hukum dapat berjalan dengan baik. Selain itu, Kepolisian mengimbau kepada masyarakat agar tidak ragu untuk melaporkan tindakan-tindakan yang merusak fasilitas umum dan dapat membahayakan keselamatan bersama.
Kasus perusakan ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya menjaga emosi di jalan raya serta menghormati hak pengguna jalan lainnya. Pihak Kepolisian berharap dengan adanya penangkapan ini, masyarakat dapat lebih waspada dan tidak mudah terpancing emosi saat berkendara. Kejadian ini juga mengingatkan semua pihak untuk selalu menjaga ketertiban dan keamanan di jalan demi kelancaran transportasi publik yang menjadi sarana vital bagi aktivitas warga Jakarta sehari-hari.