Arena Jatim – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mencatatkan angka realisasi anggaran pendidikan untuk tahun 2024 yang mencapai Rp462,6 triliun. Angka ini menunjukkan adanya pertumbuhan signifikan, yaitu sebesar 10,9 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat hanya sebesar Rp417,7 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) berperan penting sebagai motor penggerak untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Menurut Sri Mulyani, upaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Maju.
Sri Mulyani menyatakan melalui akun Instagram resmi @smindrawati bahwa anggaran pendidikan tersebut disalurkan melalui tiga saluran utama, yakni belanja pemerintah pusat (BPP), transfer ke daerah (TKD), dan Dana Abadi Pendidikan. Menurutnya, ketiga saluran tersebut memiliki peran yang sangat besar dalam mendukung sektor pendidikan di Indonesia.
Anggaran Pendidikan Melalui Belanja Pemerintah Pusat (BPP)
Realisasi anggaran melalui BPP tercatat sebesar Rp152,5 triliun. Anggaran ini digunakan untuk mendukung berbagai program pendidikan di Indonesia, mulai dari Program Indonesia Pintar (PIP) hingga bantuan operasional bagi guru dan mahasiswa. Sebanyak 17,2 juta siswa penerima manfaat Program Indonesia Pintar (PIP) mendapatkan bantuan tersebut, sementara 889 ribu mahasiswa juga mendapat dukungan dari Kartu Indonesia Pintar (KIP). Selain itu, anggaran ini juga digunakan untuk memberikan tunjangan profesi kepada guru dan dosen. Tunjangan profesi guru (TPG) diberikan kepada 620,6 ribu guru non-PNS, sementara 73,7 ribu dosen menerima tunjangan profesi dosen (TPD).
Selain itu, anggaran ini juga disalurkan untuk mendukung lembaga pendidikan dengan memberikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada 9,3 juta siswa dan 54.551 sekolah. Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) juga diberikan kepada 197 perguruan tinggi negeri (PTN) di seluruh Indonesia.
Anggaran Pendidikan Melalui Transfer ke Daerah (TKD)
Melalui jalur TKD, anggaran yang terealisasi mencapai Rp295,6 triliun. Anggaran ini sangat berperan dalam membantu penyelenggaraan pendidikan di tingkat daerah, baik di tingkat sekolah dasar, menengah, maupun pendidikan anak usia dini (PAUD). Manfaat dari TKD ini mencakup Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk 43,7 juta siswa dan 46 ribu satuan pendidikan atau sekolah. Selain itu, Bantuan Operasional Pendidikan Anak Usia Dini (BOP PAUD) juga disalurkan kepada 6,2 juta peserta didik dan 3.611 satuan pendidikan PAUD.
Guru-guru juga mendapat manfaat dari anggaran ini melalui gaji, tunjangan profesi guru (TPG), dan Tambahan Penghasilan (Tamsil). Sebanyak 1,4 juta guru di seluruh Indonesia menerima manfaat ini. Selain itu, anggaran ini juga dialokasikan untuk rehabilitasi 5.404 ruang kelas yang tersebar di berbagai daerah untuk memperbaiki fasilitas pendidikan yang ada.
Realisasi Dana Abadi Pendidikan
Sementara itu, Dana Abadi Pendidikan yang telah direalisasikan pada tahun 2024 mencapai Rp15 triliun. Dana ini digunakan untuk mendukung jangka panjang pembiayaan sektor pendidikan dan diharapkan dapat terus berkembang di masa depan.
Dengan adanya peningkatan anggaran yang signifikan ini, Sri Mulyani memastikan komitmen pemerintah dalam menguatkan sektor pendidikan dan meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. Pendidikan yang lebih baik dan lebih merata di seluruh wilayah Indonesia diharapkan dapat mendukung pencapaian cita-cita Indonesia Maju dan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan daya saing tinggi di kancah global.