14 November 2024
Meningkatkan Daya Saing UMKM: Kisah Sukses Muhammad Sadi dalam Mengembangkan Usaha Rotan Sintetis dengan Dukungan LPDB-KUMKM

https://www.antaranews.com/

Arena Jatim – Muhammad Sadi, seorang anggota Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Al-Bahjah yang terletak di Kabupaten Cirebon, telah berhasil mengembangkan usahanya dalam industri rotan sintetis berkat dukungan pembiayaan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM). Usaha yang dimulai dari perajin lokal ini kini telah berkembang pesat dan berhasil menembus pasar internasional, berkat inovasi dan permodalan yang didapatkan.

Awalnya, Sadi hanya membuat bangku dari rotan alami, namun seiring berjalannya waktu, ia merasa tertantang untuk menciptakan produk yang lebih inovatif dan ramah lingkungan. Setelah mencari alternatif, Sadi menemukan solusi untuk mengolah limbah plastik menjadi rotan sintetis yang memiliki kualitas tinggi. Produk hasil kreasinya, seperti kursi dan perabotan lainnya, kini tidak hanya diterima di pasar domestik, tetapi juga telah menembus pasar internasional, termasuk di negara-negara seperti Turki dan Jerman.

“Dana bergulir yang saya peroleh sangat membantu saya dalam mengembangkan usaha, terutama untuk membeli mesin produksi yang diperlukan untuk memperbesar kapasitas produksi,” ujar Sadi dalam siaran pers LPDB yang diterima di Jakarta, Rabu. Dengan tambahan modal ini, ia bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan, serta memperluas jangkauan pasar. Kini, produk rotan sintetis miliknya telah dikenal di pasar global dan mulai bersaing dengan produk sejenis dari luar negeri.

Lebih lanjut, Sadi menjelaskan bagaimana peran koperasi dan lembaga pembiayaan seperti LPDB-KUMKM sangat penting dalam mengembangkan usaha mikro dan kecil. Awalnya, akses permodalan menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha seperti dirinya, tetapi dengan adanya koperasi seperti BMT Al-Bahjah, ia bisa mendapatkan akses pembiayaan yang lebih mudah dan cepat, sehingga usahanya bisa berkembang lebih pesat.

Akses permodalan menjadi salah satu prioritas yang terus didorong oleh pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan daya saing para wirausaha. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) terus mendorong pelaku usaha untuk bergabung dengan koperasi agar bisa mendapatkan akses permodalan yang lebih mudah, serta menciptakan ruang bagi usaha mereka untuk berkembang.

Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, mengungkapkan bahwa dana bergulir yang disalurkan oleh LPDB-KUMKM dapat menjadi instrumen yang efektif dalam memperkuat permodalan koperasi dan mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia. Supomo menambahkan bahwa dengan tarif layanan yang kompetitif dan persyaratan yang lebih mudah, dana bergulir memberikan akses permodalan yang lebih luas bagi wirausahawan yang selama ini kesulitan memperoleh pembiayaan dari sektor perbankan.

LPDB-KUMKM berkomitmen untuk menyalurkan dana bergulir kepada koperasi-koperasi di seluruh Indonesia, khususnya untuk sektor-sektor produktif yang memiliki potensi besar dalam perekonomian nasional. Supomo juga menegaskan bahwa koperasi akan menjadi pilar utama dalam perekonomian Indonesia di masa depan. Melalui penyaluran dana bergulir, LPDB bertujuan untuk menciptakan lebih banyak wirausaha baru dari kalangan koperasi, yang pada gilirannya dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

Dengan dukungan pembiayaan ini, Sadi dan banyak pelaku usaha lainnya dapat terus mengembangkan inovasi, meningkatkan kapasitas produksi, dan memperluas pasar mereka. Usaha Muhammad Sadi menjadi contoh nyata bagaimana koperasi dan lembaga pembiayaan dapat menjadi kunci kesuksesan bagi pengusaha kecil di Indonesia, membuka peluang bagi mereka untuk berkembang dan bersaing di pasar global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *