Arena Jatim – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Muhammad Ali, memberikan sinyal adanya kemungkinan pengadaan alutsista (alat utama sistem senjata) buatan China setelah mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam lawatannya ke Beijing, China, pada 8–10 November 2024. Kunjungan tersebut mengangkat berbagai isu terkait kerja sama Indonesia dan China, khususnya dalam bidang pertahanan.
Dalam pernyataan yang disampaikan di Jakarta, Laksamana Ali menyatakan bahwa pembicaraan antara Indonesia dan pihak China berjalan sangat positif dan harmonis. “Alhamdulillah, dari pembicaraan dengan seluruh pihak di Republik Rakyat Tiongkok (China), semuanya berjalan sangat harmonis. Kerja sama nanti akan banyak ditingkatkan di segala bidang. Khusus untuk militer, juga akan ada kerja sama di bidang pertahanan, termasuk kemungkinan adanya pengadaan alutsista dari Republik Rakyat Tiongkok,” ujarnya. Meskipun begitu, Ali menyatakan bahwa belum bisa mengungkapkan rincian lebih lanjut mengenai jenis alutsista yang akan dibeli oleh Indonesia. “Mungkin tidak bisa sekarang, nanti setelah ada kontrak baru bisa disampaikan,” katanya.
Laksamana Ali bersama beberapa petinggi militer lainnya, termasuk Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono, turut mendampingi Presiden Prabowo dalam sejumlah pertemuan penting di Beijing. Selama lawatannya, Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, dan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China (NPC), Zhao Leji. Laksamana Ali menjelaskan bahwa dalam lawatan tersebut, delegasi Indonesia mengikuti kunjungan kehormatan ke Kongres Rakyat Nasional China, pertemuan dengan Perdana Menteri China, dan akhirnya dengan Presiden Xi Jinping.
Presiden Prabowo mengunjungi China sebagai negara pertama setelah dilantik pada 20 Oktober 2024, menandakan pentingnya hubungan bilateral antara kedua negara. Setelah lawatan ke China, Presiden melanjutkan perjalanannya ke Washington D.C., Amerika Serikat, Lima, Peru untuk menghadiri KTT APEC, kemudian ke Sao Paulo, Brasil untuk KTT G20, dan terakhir ke London, Inggris.
Sementara itu, terkait kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dan China, Laksamana Ali menyampaikan bahwa TNI AL dan Angkatan Laut China (PLA) telah merencanakan latihan bersama yang dinamakan “Heping Garuda”. Latihan tersebut dijadwalkan berlangsung pada Desember 2024. Sebelumnya, kedua angkatan laut sudah mempersiapkan latihan bersama ini dalam pertemuan koordinasi antarangkatan laut (NTNCT) yang diadakan di Beijing pada 28–31 Oktober 2024. Latihan bersama ini diharapkan dapat memperkuat hubungan militer kedua negara serta meningkatkan kemampuan operasional kedua angkatan laut dalam menghadapi berbagai tantangan.
Kerja sama Indonesia dengan China dalam bidang pertahanan, khususnya dalam pengadaan alutsista dan latihan militer bersama, menunjukkan komitmen kedua negara untuk mempererat hubungan bilateral dan menjaga stabilitas keamanan di kawasan. Pengadaan alutsista dari China merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk memperkuat kekuatan militernya, mengingat tantangan keamanan yang semakin kompleks di kawasan Asia-Pasifik. Namun, seperti yang disampaikan oleh Laksamana Ali, rincian lebih lanjut mengenai jenis alutsista yang akan dibeli dari China masih menunggu kepastian kontrak.