14 November 2024
Viral Video Pria Hukum Siswa SMA Bersujud dan Menggonggong, Terungkap Penyebab dan Klarifikasi

https://www.merdeka.com/

Arena Jatim – Sebuah video yang menunjukkan insiden percekcokan antara seorang pria dewasa dan seorang siswa sekolah viral di media sosial. Video berdurasi satu menit empat detik ini memperlihatkan situasi yang sangat memprihatinkan, di mana seorang pria berkemeja putih terlihat tengah menghukum seorang anak yang mengenakan seragam sekolah putih-abu-abu. Dalam video tersebut, pria itu dengan tegas memerintahkan siswa untuk bersujud di lantai sambil menggonggong layaknya seekor anjing. Kejadian yang menghebohkan ini menjadi viral setelah diunggah oleh akun X @PaltiWest2024, dan langsung memicu berbagai reaksi dari netizen.

Dalam video itu, di menit pertama terdengar suara seorang perempuan yang mengatakan bahwa siswa tersebut sedang meminta maaf. “Ya ini minta maaf,” ujar perempuan tersebut. Namun, alih-alih menerima permintaan maaf tersebut, pria berkemeja putih malah melanjutkan perintahnya dengan suara keras, meminta siswa itu untuk bersujud dan menggonggong seperti anjing. “Sujud, ayo sujud. Menggonggong lu, menggonggong,” teriak pria tersebut dengan nada mengancam.

Siswa SMA itu, yang tampak ketakutan, akhirnya menuruti perintah pria itu dengan berlutut. Namun, saat situasi semakin tegang, seorang pria yang diduga ayah dari siswa tersebut berusaha untuk menghentikan tindakan pria berkemeja putih. “Sudah pa! Biarin,” terdengar suara perempuan yang tampaknya mencoba meredakan keadaan dengan memberikan arahan kepada suaminya, yang berusaha mencegah eskalasi lebih lanjut.

Dari informasi yang dihimpun, kejadian ini terjadi pada Senin, 21 Oktober 2024, dan berawal dari saling ejek antara siswa dari SMA Gloria 2 Surabaya dan SMA Cita Hati Surabaya. Tak terima dengan ejekan tersebut, ayah dari salah satu siswa SMA Cita Hati kemudian mendatangi SMA Gloria 2 Surabaya. Tindakan pria yang terekam dalam video, yang mengarahkan siswa untuk bersujud dan menggonggong, ternyata merupakan bentuk kekesalan dari insiden yang sebelumnya terjadi antara dua sekolah ini.

Pria yang berperan sebagai tokoh utama dalam video tersebut diketahui berinisial IS. Ia merupakan seorang pengusaha hiburan malam yang ada di Surabaya. Selain videonya yang menjadi viral, beredar juga foto IS yang tengah berpose bersama seorang pejabat TNI. Foto tersebut, yang juga diunggah di X oleh akun @Opposisi6869, memperlihatkan IS mengenakan kemeja putih sambil berfoto dengan seorang perwira TNI. Foto tersebut menambah kontroversi terkait status dan hubungan IS dengan beberapa pihak berwenang.

Sementara itu, seorang perwakilan dari kelompok yang terlibat dalam insiden ini, yang dikenal dengan nama Nouke, memberikan klarifikasi terkait peranannya dalam kejadian tersebut. Nouke menegaskan bahwa kedatangannya ke lokasi kejadian bukan untuk memprovokasi atau memperkeruh keadaan, melainkan untuk mencegah agar tidak terjadi perkelahian antar pelajar. “Maksud tujuan saya ke sana bukan sebagai preman. Saya datang untuk mencegah supaya tidak terjadi perkelahian antar pelajar. Tapi diviralkan sebagai preman. Saya tidak dibayar oleh siapapun, harusnya malah berterima kasih ke saya, kok malah dibilang preman,” ucap Nouke.

Nouke juga menambahkan bahwa setelah insiden tersebut, ia telah meminta maaf kepada pihak SMA Gloria, dan pihak sekolah sudah menerima permintaan maaf tersebut. “Kami tidak ada masalah apa-apa. Saya sudah minta maaf kepada pihak Gloria dan pihak Gloria sudah menerima permintaan maaf saya,” ujar Nouke. Ia juga berharap agar masalah ini segera diselesaikan dengan cara baik-baik dan melibatkan pihak sekolah untuk mediasi. “Saya berharap masalah ini dapat segera dimediasikan atau ditengahi oleh pihak sekolah. Saya percaya pihak sekolah pasti memegang nilai kekeluargaan dalam menyelesaikan permasalahan ini,” tambahnya.

Kehadiran Nouke dan rekannya di SMA Gloria 2 Surabaya, menurut penjelasannya, adalah untuk menjaga agar tidak terjadi kekerasan lebih lanjut. Ia menyebut bahwa dirinya menemani seorang anak didiknya yang bernama Excel agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Kehadiran saya dan rekan-rekan saya di SMA Kristen Gloria 2 hanya sebatas menemani dan menjaga anak didik tinju saya yaitu saudara Excel agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas Nouke.

Peristiwa ini menjadi sorotan karena melibatkan tindak kekerasan terhadap seorang siswa yang sedang meminta maaf, serta menunjukkan ketegangan antar individu yang mempengaruhi dunia pendidikan. Banyak pihak berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran penting tentang bagaimana menyelesaikan permasalahan dengan cara yang lebih baik dan mengedepankan rasa saling menghormati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *